Rumah Malang
Jumat, 12 Januari 2018
Rabu, 25 Januari 2017
"Press Release" Manajemen RSUD Raden Mattaher Terkait Sidak
Press release RSUD Raden Mattaher di dampingi utusan PPNI |
Medianers ~ Hari ini, Rabu (25/1) segenap jajaran manajemen RSUD Raden Mattaher Jambi menyampaikan kronologis kejadian sidak (19/1) secara terbuka. Press realease yang disampaikan oleh Plt. direktur utama drg.Iwan hendrawan yang didampingi oleh beberapa orang manajemen, perwakilan organisasi profesi, PPNI, PDGI dan IDI itu masuk ke pesan singkat (WA) medianers untuk diteruskan ke publik.
Tanggapan dari pihak Manajemen RSUD Raden Mattaher Jambi atas terjadinya polemik di masyarakat terutama di media sosial, maka pihak manajemen menyampaikan 4 poin penting, diantaranya:
- Permohonan maaf kepada seluruh masyarakat khususnya di propinsi jambi atas kejadian ini, karena kami menyadari pelayanan yang kami berikan belum sepenuhnya bisa memuaskan.
- Permohonan maaf juga kami sampaikan kepada tenaga kesehatan yang ikut terpojokan atas kejadian ini khususnya kepada profesi Perawat.
- Dengan ini juga kami menghimbau agar segala bentuk hujatan dan pernyataan yang bersifat ujaran kebencian kepada semua pihak agar dihentikan, dan beri kesempatan kepada kami untuk bekerja lebih baik.
- Semoga dengan kejadian ini kita semua dapat mengambil hikmahnya demi kebaikan seluruh masyarakat jambi.
Dari informasi yang didapatkan oleh admin medianers dari pesan via whats app yang dikirim oleh orang tak dikenal dan tidak bersedia menyebutkan namanya. Bahwa DPP-PPNI yang dihadiri oleh Drs.H.Oman Fathurohman,S.Ag (Ketua Departemen Hukum dan Pemberdayaan Politik DPP PPNI) dan Maryanto, SKM (anggota Departemen Organisasi DPP PPNI) akan melanjutkan pertemuan besok, Kamis (26/1) dengan Gubernur Jambi, Zumi Zola. Kepastian pertemuan sedang menunggu konfirmasi dari Gubernur Jambi yang saat ini, (25/1) masih berada di Jakarta.(AntonWijaya).
Selasa, 24 Januari 2017
10 Model Desain Home Theater Minimalis
10 Model Desain Home Theater Minimalis. Desain home theater minimalis mencoba menghadirkan suasan bioskop di dalam rumah minimalis Anda. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang desainnya, kita harus mengenal apa itu home theater. Home theater adalah sebuah ruangan yang dibuat untuk menikmati film layaknya sebuah bioskop di dalam rumah.
Dari kata home yang berarti rumah dan theater yang berarti bioskop. Ide membuat ruangan ini muncul dari banyaknya hobi orang yang suka menonton film namun tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk pergi ke bioskop. Alasan lainnya adalah lamanya waktu mengantri tiket, terutama untuk film-film box office.
Desain Home Theater Minimalis. Saat ini, hanya dengan menyewa saluran TV kabel berkualitas pun Anda sudah bisa mendapatkan tontonan yang menakjubkan termasuk film. Dan tentu saja rasanya akan sedikit kurang jika tidak dilakukan di sebuah ruangan yang terlihat seperti bioskop. Ruangan home theater di rumah disarankan untuk didesain dengan ukuran yang cukup luas.
10 Model Desain Home Theater Minimalis |
Alasannya adalah agar Anda bisa menonton film bersama dengan keluarga ataupun dengan teman-teman Anda. Hal ini juga terkait dengan jumlah kursi home theater yang perlu Anda miliki berikut dengan desainnya yang kiranya cocok untuk sebuah theater minimalis.
Model Desain Home Theater Minimalis
Tak banyak orang yang memiliki home theater di rumah minimalis mereka. Walaupun rumah Anda mungkin tidak besar secara ukuran, namun Anda masih bisa membuat sebuah bioskop kecil di rumah. Bagaimana caranya? Anda perlu memperhatikan beberapa hal dalam mendesain ruangan spesial ini. Kita akan membahas beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam membuat dan juga mendesain home theater. Mari kita simak berikut ini.
3 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mendesain Home Theater Minimalis
1. Ukuran layar
Ketika Anda datang ke bioskop, Anda akan disuguhi pemandangan akan sebuah layar yang terbentang lebar. Ukuran layar pada home theater tidak perlu selebar dalam bioskop pada umumnya. Sesuaikan saja ukuran layar menurut kebutuhan Anda dan juga berdasarkan ukuran dinding home theater di rumah Anda. Besar kecilnya juga tergantung dari jarak pandang.
Selain layar dengan proyektor, Anda juga bisa menggunakan sebuah monitor yang berukuran cukup besar. Saat ini sudah sangat banyak bermunculan monitor yang dibuat dengan ukuran yang sangat besar dengan berbagai menfaat. Jenis monitor ini biasanya dibuat untuk keperluan pekerjaan. Anda juga bisa menggunakannya sebagai media utama hiburan dalam home theater.
2. Jenis perabotan
Saat menonton film, tentunya Anda ingin merasakan kenyamanan yang pas. Salah satu perabotan yang disarankan hadir di dalam home theater adalah sofa. Sofa yang besar dengan bantal yang empuk akan membuat suasana Anda menonton film lebih berkesan. Banyak jenis sofa yang hadir dengan ukuran ekstra besar untuk menampung leih dari tiga orang sekaligus.
Selain sofa, perabotan lainnya adalah meja dan juga lemari penyimpanan. Meja berfungsi untuk meletakkan semua camilan dan minuman favorit Anda. Sedangkan lemari dimanfaatkan untuk menyimpan semua peralatan dalam menonton film., terutama sound system. Suara yang jerbih dengan sound system terbaik akan membuat sensani menonton Anda sama seperti di bioskop umum.
3. Penerangan
Hal terpenting lainnya dari home theater adalah penerangan atau lampu. Anda bisa menggunakan lampu biasa seperti ruangan lainnya atau menggunakan efek lampu yang didesain untuk sebuah theater. Buatlah desain lampu seperti sebuah studio yang bisa Anda atur fokus cahayanya. Dengan begitu Anda bisa lebih jelas menonton film tanpa khawatir akan kekurangan cahaya.
Baca Juga : 22 Desain Kamar Tidur Anak Laki Laki dan Perempuan
Itulah hal-hal yang bisa kami sampaikan tentang desain home theater minimalis yang mengagumkan dan unik. Semoga bermanfaat untuk menambah inspirasi Anda dalam membuat sebuah bioskop mini di dalam rumah Anda dan menikmatinya dengan keluarga sendiri tanpa harus pergi keluar rumah. Terima kasih telah berkunjung. Semoga informasi 10 Model Desain Home Theater Minimalis sangat bermanfaat bagi anda.
Senin, 23 Januari 2017
Nan Tersisa Paska Aksi 'Koboi' Zumi Zola
Medianers ~ Blusukan sudah menjadi cara yang populer bagi pejabat negeri ini untuk mencuri perhatian publik. Begitu pun Zumi Zola, Gubernur Jambi yang melakukan blusukan di RSUD Raden Mattaher, RS rujukan tertinggi di Jambi. Blusukan yang dilakukan Zumi Zola lengkap dengan awak media merekam seluruh kejadian dimana tidak seorang pun tenaga kesehatan bisa ditemui di salah satu pos perawat.
Terkait : Mencermati Arogansi Zumi Zola Kepada Petugas Kesehatan di RSUD Raden Mattaher
Seperti telah diskenariokan sebelumnya, Zumi Zola masuk ke ruangan perawat yang gelap, kemudian mendapati beberapa orang petugas kesehatan diduga tertidur, dengan nada tinggi penguasa Jambi ini membentak dengan keras, menyuruh petugas kesehatan keluar ruangan, lalu diinterogasi dengan "angel" seperti sudah diskenariokan pula.
Peristiwa ini menjadi viral di media sosial, bahkan Zumi Zola mendapat panggung di media tv nasional untuk menjelaskan kejadian ini lengkap dengan dalih banyaknya keluhan masyarakat terhadap RSUD Mattaher.
Beragam tanggapan datang mulai dari dokter, perawat, maupun masyarakat terhadap blusukan yang dilakukan Zumi Zola. Tenaga kesehatan baik itu dokter maupun perawat terkesan membela diri, mereka mengatakan bahwa dokter atau perawat boleh saja istirahat jika kondisi pasien tidak ada yang membutuhkan observasi ketat.
Sebagian lagi berpendapat, tidak elok meninggalkan pos jaga karena sewaktu-waktu bisa saja ada pasien yang gawat. Sehingga akan kalah cepat jika keluarga harus mengetuk, membangunkan bahkan menunggu petugas, baru menuju tempat tidur pasien.
Akan berbeda, jika keluarga bisa melaporkan pasien yang gawat langsung di pos jaga dengan perawat atau dokter siaga. Kesiapsiagaan petugas kesehatan di pos jaga, sekaligus dapat mengurangi potensi kelalaian maupun malpraktik ketika mereka melakukan tindakan bagi pasien.
Bagaimana dengan Zumi Zola, 'Apakah aksi 'koboi' sudah tepat?
Nah, ini yang menjadi polemik karena beliau adalah pejabat publik. Ada asumsi jika beliau sedang mencuri perhatian publik. Sebagai penguasa negeri tentu tidak sulit bagi dia untuk memanggil pimpinan Rumah Sakit jika ada hal yang begitu meresahkan.
Apakah hal ini pernah dilakukan? Sebagai seorang aparatur, mengingatkan melalui pimpinan Rumah Sakit tentu lebih efisien, juga pembinaan yang dilakukan lebih elegan, karena sang Gubernur tidak ujuk-ujuk langsung turun ke bawah. Kecuali permasalahan tetap berulang, sementara laporan direktur RS baik-baik saja.
Lalu, disinyalir ada agenda yang akan dilakukan sang penguasa negeri, apakah itu perombakan manajemen atau pembenahan sistem pelayanan Rumah Sakit. Karena, bagi politisi ini sah-sah saja sepanjang untuk memperbaiki pelayanan sesuai peraturan yang berlaku, bukan atas pesanan atau kepentingan tertentu.
Lalu, bagaimana tenaga kesehatan menyikapi cara Zumi Zola melakukan sidak? Ini yang menjadi kontraproduktif, sah-sah saja Zumi Zola melakukan sidak namun terkesan tidak etis ketika beliau menggunakan gaya feodal. Lihat saja, bagaimana dia menghardik dan membentak petugas kesehatan di depan publik. Kemudian, kejadian ini menyebar ke seluruh pelosok negeri.
Apakah Zumi Zola memang dengan sengaja mengharapkan sorotan media dengan tingkah lakunya yang akhirnya memang menjadi "trending topic"? Kalau benar seperti itu, dia telah mendapatkannya. Lalu, bagaimana efek dari perbuatan yang tidak menyadari dampak, berakibat kepada merendahkan profesi kesehatan, tidak saja di Jambi tapi di seluruh Indonesia.
Pemberitaan miring sangat menohok profesi kesehatan, seolah-olah mereka begitu kerdil di depan penguasa. Padahal kita tahu, begitu besar pengabdian setiap tenaga kesehatan untuk negeri ini. Mereka ikut menyumbangkan indeks kesejahteraan bangsa, melalui tangan-tangan mereka, masyarakat yang terancam nyawanya terselamatkan, masyarakat yang sakit menjadi sembuh dan dapat bekerja seperti sediakala.
Bahkan, terkadang mereka lebih mengutamakan kepentingan pasien dibandingkan kepentingan keluarganya. Sehingga, sangat wajar jika setiap pemimpin bisa menghargai tenaga kesehatan. Dalam kondisi perang saja, tenaga kesehatan mendapat perlakuan khusus, tidak boleh ditembak karena mereka sudah didoktrin menjadi petugas kemanusiaan yang harus membantu tentara yang terluka, meski itu musuhnya.
Pemberitaan miring sangat menohok profesi kesehatan, seolah-olah mereka begitu kerdil di depan penguasa. Padahal kita tahu, begitu besar pengabdian setiap tenaga kesehatan untuk negeri ini. Mereka ikut menyumbangkan indeks kesejahteraan bangsa, melalui tangan-tangan mereka, masyarakat yang terancam nyawanya terselamatkan, masyarakat yang sakit menjadi sembuh dan dapat bekerja seperti sediakala.
Bahkan, terkadang mereka lebih mengutamakan kepentingan pasien dibandingkan kepentingan keluarganya. Sehingga, sangat wajar jika setiap pemimpin bisa menghargai tenaga kesehatan. Dalam kondisi perang saja, tenaga kesehatan mendapat perlakuan khusus, tidak boleh ditembak karena mereka sudah didoktrin menjadi petugas kemanusiaan yang harus membantu tentara yang terluka, meski itu musuhnya.
Berbagai 'korps' tenaga kesehatan mulai memberikan komentar bahwa Zumi Zola melakukan perbuatan yang "tidak menyenangkan". Mulai dari IDI, DIB, PPNI menyayangkan "kekerasan psikis" yang dilakukan sang penguasa. Betapa tidak, kekerasan psikis yang dilakukannya memberikan tekanan yang seharusnya tidak dilakukan kepada petugas kesehatan. Karena, WHO telah menekankan "zero tolerance" terhadap kejahatan fisik maupun psikis bagi petugas kesehatan saat bekerja.
Saatnya mengambil hikmah, nasi sudah menjadi bubur, bagaimanapun jua bubur tetap bisa dikonsumsi. Setiap kejadian pasti ada hikmahmya, pembelajaran bagi petugas kesehatan untuk mengutamakan pasien dan pembelajaran bagi Sang Gubernur agar lebih arif dan bijaksana. Semoga, fasilitas pelayanan kesehatan selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Sehingga, cita-cita setiap pemimpin untuk kesejahteraan rakyat bisa diwujudkan.
Penulis: Dudut Tanjung, Pusat Kajian Indonesia Sehat (Mahasiswa Program Doktoral FIK UI).
Langganan:
Postingan (Atom)