Medianers ~ Memotivasi staf adalah bagian penting dari proses kepemimpinan dalam industri apapun. Karena motivasi bisa hilangkan tekanan atau stres pada staf, sehingga staf dapat bekerja sepenuh hati di perusahaan, demikian juga dialami staf perawat. Motivasi, dukungan serta kebijakan perbaikan lingkungan kerja sangat penting untuk mempertahankan kinerja perawat berkualitas di rumah sakit atau di pelayanan kesehatan.
Dalam buku "The Five Practices of Exemplary Leadership Nursing," yang ditulis James Kouzes dan Barry Posner menyatakan bahwa "kepemimpinan adalah urusan semua orang, termasuk CEO, pemimpin unit, manajer perawat dan bahkan perawat. Memotivasi perawat adalah salah satu tantangan terbesar dari manajemen keperawatan." Sedangkan Michelle Voss selaku perawat terdaftar (RN) mengatakan, "motivasi staf perawat dapat dipenuhi dengan memperkenalkan proses interaktif dan proaktif serta menghindari respon reaktif berlebihan."
Teratur Meminta Masukan
Mintalah umpan balik perawat tentang isu-isu keperawatan secara teratur. Mendorong diskusi terbuka tentang tantangan sehari-hari mereka dengan perawatan pasien, lingkungan rumah sakit, jadwal kerja dan masalah stres keperawatan lainnya yang mereka alami. Menyediakan berbagai jalan untuk mengekspresikan ide-ide dan saran-saran mereka dengan cara yang proaktif positif, dan mencegah hal tidak produktif dan mengeluh.
Tanyakan kepada mereka apa yang mereka pikirkan tentang tantangan paling sering menyusahkan saat mereka berurusan atau bekerja. Kiatnya, bisa melalui kotak saran, dengan survei bulanan atau kuartalan dan ulasan kinerja. Mengarahkan permintaan untuk umpan balik dengan cara yang positif dengan menanyakan solusi, bukan hanya perasaan atau pendapat saja.
Libatkan Perawat Dalam Kepemimpinan
Berikan perawat kesempatan untuk menunjukkan dan pengalaman kepemimpinan dalam profesi mereka secara teratur. Jadwal perawat untuk memimpin pertemuan atau membahas topik penelitian/ penemuan tentang tindakan medis saat ini dan berbagi pengalaman tentang seputar dunia keperawatan.
Kemudian memberi kesempatan kepada Perawat menyajikan sesi pendidikan kecil untuk peer-to-peer belajar tentang pelajaran seperti kebijakan rumah sakit, prosedur keperawatan dan tren perawatan pasien dan tanggung jawab. Mendorong mentoring kemitraan antara pasangan perawat senior dengan perawat baru dan tentunya saling berbagi pengalaman.
Saling pengertian
Memahami sudut pandang orang lain, pengalaman dan proses kerja, mengembangkan kerjasama. Mengatur cara staf perawat untuk lebih memahami unit/ruangan lain seperti laboratorium, apotek, gizi, administrasi, radiologi, dan lain-lain. Serta mendorong kerja sama tim dan pemecahan masalah. Teratur mengundang anggota dari unit lain untuk datang ke pertemuan perawat atau memperkenalkan diri dan membahas tentang unit masing-masing. Dan, mengembangkan hubungan yang mendukung dan saling kerjasama dapat meningkatkan semangat perawat dan memotivasi perawat selalu semangat bekerja.
Berkomitmen untuk Komunikasi Positif
Gaya komunikasi dapat memotivasi atau mendemotivasi dalam profesi apa pun, dan terutama menghilangkan stres dilingkungan kerja. Berkomitmen untuk menggunakan komunikasi positif dengan perawat untuk mengembangkan sikap ramah, peduli dan suasana mendukung dan memberikan pelatihan tentang komunikasi positif bagi staf perawat. Kiat positif yang dimaksud dengan cara saling menyapa antara staf perawat di awal shift dinas.
Memberikan dukungan saat perawat menghadapi masalah tertentu; misalnya, jika seorang perawat yang mengungkapkan frustrasi saat menagani pasien. Interaksi menenangkan dalam situasi stres dan mendorong hubungan kerja yang baik mungkin sangat dibutuhkan perawat dalam bekerja saat itu. (Sumber : smallbusiness.chron.com / Editor : AntonWijaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar